RencanaPemkab Tasikmalaya membangun terminal khusus untuk pengangkutan pasir besi melalui laut di pantai selatan. Selasa, 26 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com;
CIPATUJAH, KP.- Masyarakat Cipatujah, Kecamatan Cipatujah, gerah dengan adanya aktifitas penggalian limbah pasir besi yang ada di Pantai Cipatujah tepatnya di Desa Ciandum. Saat ini limbah bekas tambang pasir besi yang menggunung di pinggir pantai Cipatujah diangkut ke luar daerah yakni ke bandung. Proses pengangkutan dilakukan pada malam hari hingga dinihari. Pada Rabu 18/1/2016 dini hari terlihat ada 8 truk yang mengangkut limbah pasir besi tersebut menggunakan jalur Cipatujah Karangnunggal tersebut. Keinginan masyarakat terutama masyarakat peduli lingkungan, pasir tersebut harusnya dimanfaatkan untuk menutupi lubang-lubang bekas penggalian pasir besi. Namun kini limbah tersebut malah diangkut ke luar daerah. Tokoh masayarakat Cipatujah, Endang Kuspendi atau Endang Negro mengatakan, masyarakat di Cipatujah merasa gerah dengan adanya aktivitas tersebut. Karena dengan adanya kegiatan tersebut kondisi lingkungan di Cipatujah akan semakin rusak setelah sebelumnya dirusak dengan aktivitas penggalian pasir besi beberapa tahun lalu. “Kami warga sudah membuat surat pernyataan penolakan terhadap adanya kegiatan tersebut, namun pernyataan ini tidak diperhatikan oleh pihak terkait,” kata Kang Endang kemarin. Masyarakat kata dia berharap aktivitas penambangan tersebut bisa dihentikan demi kelestarian lingkungan di wilayah Tasik Selatan. Mestinya kawasan pantai dijadikan kawasan yang hijau untuk menahan abrasi dan juga caah laut. Di samping itu juga bisa nyaman bagi yang berkunjung ke kawasan pantai. Abdul Latif***
CIPATUJAH (KP).- Masyarakat Cipatujah, Kecamatan Cipatujah, gerah dengan adanya aktifitas penggalian limbah pasir besi yang ada di Pantai Cipatujah tepatnya di Desa Ciandum. Saat ini limbah bekas tambang pasir besi yang menggunung di pinggir pantai Cipatujah diangkut ke luar daerah yakni ke bandung.
Tasikmalaya, 26/5 ANTARA - Aktivitas penambangan pasir besi di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjauhi kawasan pantai untuk menghindari terjadinya kerusakan lingkungan, meskipun penambangan tersebut masih terlihat di pesisir pantai. Manager Operasional PT GMR sebuah perusahaan di bidang pertambangan pasir besi, Ari Agus kepada wartawan, Kamis mengatakan proyeknya membuka lahan pertambangan jauh dari pantai atau di tanah pertanian warga untuk menghindari kerusakan di pesisir pantai. Selama ini terjadinya protes aktivitas penambangan pasir di Tasikmalaya oleh sebagian warga, kata Ari, lebih ditujukan pada penambangan pasir besi yang berada di kawasan pantai. "Makanya kita lebih baik mengeksplorasi tanah yang ada kandungan pasir besi di pedalaman jauh dari pantai," kata Ari. Lokasi penambangan pasir besi jauh dari kawasan pantai, kata Ari, dilakukan sesuai prosedur dengan pengolahan tanah melalui beberapa tahapan sehingga tidak merusak lingkungan di lokasi penambangan. Ia menjelaskan pertama yang harus dilakukan mengambil "top soil" atau penggalian permukaan tanah untuk dipindahkan ke dataran tanah ditempat berbeda. Setelah terlihat ada kandungan pasir besi, kata Ari, langsung dilakukan penambangan hingga selesai dan selanjutnya dilakukan reklamasi atau menutup kembali kawasan penambangan dengan tanah yang sebelumnya ada dipermukaan atas. "Sehingga lahan yang sudah dilakukan penambangan dapat berfungsi kembali, untuk dijadikan lahan pertanian meskipun ada penurunan tanah, tapi tidak merusak lingkungan," katanya. Sementara itu terkait adanya kandungan uranium pada pasir besi di Kecamatan Cipatujah, kata Ari, memang ada namun besarannya sekitar 7 hingga 8 persen sehingga dinilai rendah sekali. Kecuali, kata dia, jika kandungannya sudah mencapai lebih dari 10 persen dari hasil penggalian pasir besi tentu perusahaan tidak menjual pasir besi, melainkan kandungan uraniumnya. "Pasir besi ada uraniumnya cuma 7 sampai 8 persen, rendah sekali, tidak terlalu bahaya, kalau sudah 10 persen kita jual uranium saja gak usah pasir besinya," katanya.***5*** Feri P
besispons dengan menggunakan pasir besi Cipatujah, sebagai bahan baku untuk pembuatan besi spons, dengan hasil yang didapat berupa besi spons dengan kadar tertingginya Fe ≥60,44%. Ini dapat dipakai untuk keperluan bahan baku pembuatan baja PT. Krakatau Steel (PT. KS), karena selama ini PT. KS mengklaim bahwa produk besi spons lokal Fe
Tasikmalaya, 16/3 ANTARA - Penambangan pasir besi secara ilegal dan tidak terawasi dibeberapa titik pantai laut Selatan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengancam kerusakan terumbu karang. "Penggalian pasir besi di pantai tampaknya berpengaruh pada terumbu karang yang ada disekitarnya," kata Kepala Bidang Kelautan, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya, Rita Setiawati, kepada wartawan, Rabu. Ia yang kebetulan sedang melaksanakan tugas kerja di laut Tasikmalaya bagian Kecamatan Cipatujah, mengatakan kekhawatiran besar terjadinya kerusakan terumbu karang salah satunya eksplorasi pasir besi di lautan. Pantai di laut Kabupaten Tasikmalaya sepanjang 52,5 km, kini tercatat mengalami kerusakan terumbu karang sebesar 15 persen, katanya. "Salah satu efeknya dengan adanya eksplorasi pasir besi akan berdampak kerusakan terumbu karang tempat hidupnya ikan," kata Rita. Kerusakan terumbu karang itu antara lain ditengarai adanya tindakan pengambilan ikan laut juga dengan cara memakai bahan peledak. Menurut Rita terumbu karang yang tampak kelihatan mengalami kerusakan terjadi di wilayah Sindangkerta. Ia berharap selain upaya pemerintah seluruh elemen masyarakat ikut menjaga secara bersama menjaga kelestarian laut agar tidak terjadi kerusakan terumbu karang. Keberadaan laut dan pantai, diharapkan dapat dijaga seperti layaknya menjaga pekarangan rumah sendiri dengan dirawat agar tampak bersih dan asri serta selalu menjaga kelestarian lingkungan. Feri P 1keberadaan penangkaran penyu pasca penambangan pasir besi di desa sindangkerta kecamatan cipatujah kabupaten tasikmala home; add document; 1 keberadaan penangkaran penyu pasca penambangan pasir besi di desa sindangkerta kecamatan cipatujah kabupaten tasikmalaya nedi sunaedi 1) rida fitria author: iwan kusnadi. 85 downloads 186 views penggalian pasir besi di daerah cipatujah beberapa tahun kemaren mengakibatkan kerusakan lingkungan. cara untuk mengembalikan kerusakan yang telah terjadi adalah A. menggali di lokasi lain yang belum eksplor dengan cara membabat hutan mangrove air limbah asam yang dihasilkan dari kegiatan penambahan ke sungai edukatif kepada masyarakat untuk motivasi memelihara kelestrarian lingkungan danau dari lubang yang dihasilkan dari galian sehingga dapat digunakan untuk menampung air edukatif kepada masyarakat untuk motivasi memelihara kelestarian lingkungan
Pertambanganadalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas, dll). Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmaline.
Home Pertambangan Pertambangan 12/05/2016 0000 WIB URL telah disalin Unduh Unduh Sumber Sumber A Font Kecil A Font Sedang A Font Besar Tags Data Terkait Ekspor Indonesia Menguat pada Mei 2023, tapi Surplus Merosot Ada 89 Jemaah Haji Indonesia Meninggal pada 2022, Mayoritas Karena Penyakit Jantung dan Paru 10 Kota dengan Work-Life Balance Terbaik di Dunia, Siapa Teratas? September 2022, Garis Kemiskinan di Bali Ribu per Kapita per Bulan Messi Cetak Rekor Gol ke-103 untuk Timnas Argentina dalam Pertandingan Melawan Australia Harga Gabah di Pasar Internasional Rp per Kg Jumat, 16 Juni 2023 Data Stories Terkini Ekspor Indonesia Menguat pada Mei 2023, tapi Surplus Merosot Perdagangan 16/06/2023, 1400 WIB September 2022, Garis Kemiskinan di Bali Ribu per Kapita per Bulan Pasar 16/06/2023, 1354 WIB Harga Gabah di Pasar Internasional Rp per Kg Jumat, 16 Juni 2023 Pasar 16/06/2023, 1346 WIB 10 Kota dengan Work-Life Balance Terbaik di Dunia, Siapa Teratas? Ketenagakerjaan 16/06/2023, 1320 WIB Messi Cetak Rekor Gol ke-103 untuk Timnas Argentina dalam Pertandingan Melawan Australia Olahraga 16/06/2023, 1314 WIB Harga Minyak Goreng di Kalimantan Selatan Rp per Kg Kamis, 15 Juni 2023 Ekonomi & Makro 16/06/2023, 1253 WIB Unduh Sumber KATADATA INSIGHT CENTER Hubungi KIC untuk permintaan data, riset, dan analisis. Hubungi sekarang Topik Trending Jakarta Fair Gempa Bumi Daerah data covid indonesia The FED Inflasi CPO Lionel Messi Suhu Udara positivity rate jakarta Data Populer Lihat Semua Deretan YouTuber dengan Estimasi Penghasilan Tertinggi di Indonesia 2023, Siapa Juaranya? Mentan Syahrul Yasin Limpo Dipanggil KPK, Berapa Kekayaannya? Ini Rincian Utang Jumbo Waskita Karya Kuartal I 2023 kepada Bank-bank BUMN Inilah Media yang Paling Dipercaya Warga Indonesia pada 2023, Ada Favoritmu? Telah Dibuka, Ini Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2023 Databoks Indonesia Portal data ekonomi dan bisnis. Bagian dari Katadata Indonesia. Databoks Indonesia databoksid Portal data ekonomi dan bisnis. Bagian dari katadatacoid. Tweets by databoksid
penggalianpasir besi di daerah cipatujah beberapa tahun kemaren mengakibatkan kerusakan lingkungan. cara untuk mengembalikan kerusakan yang telah terjadi adalah a. menggali di lokasi lain yang belum eksplor dengan cara membabat hutan mangrove b.mengalirkan air limbah asam yang dihasilkan dari kegiatan penambahan ke sungai c.pendekatan edukatif
Aktivitas tambang pasir besi di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Beberapa permasalahan pasca penambangan pasir besi yaitu; rusaknya ekosistem, kondisi lahan yang rusak, pemukiman penduduk terganggu polusi, rusaknya prasarana transportasi dan terjadi konflik di masyarakat. Kondisi pantai pasca penambangan pasir besi saat ini sudah mengalami perubahan, beberapa kawasan telah di manfaatkan untuk budidaya udang vannamei. Diperlukan zonifikasi kawasan pemanfaatan lahan pantai pasca penambangan pasir besi untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul akibat aktivitas penambangan pasir besi. Metode penelitian ini adalah Deskriptif Survey, teknik pengumpulan data melaui survey lapangan, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Analisis data dilakukan melalui Pemetaan Kawasan Pantai Cipatujah dengan mengklasifikasikan kawasan menjadi tiga zona utama berdasarkan karakteristik aktivitas masayarakat dan potensi setiap kawasan pantai pasca penambangan pasir besi. Lokasi Penelitian di Kawasan Pantai Selatan yang berada di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Hasil Penelitian menunjukkan zonasi kawasan reklamasi lahan pasca penambangan pair besi di Kecamatan Cipatujah dibagi menjadi 3 Zona diantaranya Zona I merupakann zona kawasan budidaya udang vannamei, Zona II Zona Kawasan Pariwisata, Zona III zona kawasan konservasi. Kata Kunci Zonasi, Reklamasi lahan, Pasir Besi Iron sand mining activities at Cipatujah Beach Tasikmalaya District have a negative impact on the environment. Some problems post iron sand mining are; damage to the ecosystem, damaged land conditions, pollution of the population, damage to transportation infrastructure and conflict in the community. The condition of the coast after iron sand mining has changed, some areas have been utilized for Vannamei shrimp cultivation. Zonification of coastal land use areas is needed after iron sand mining to minimise the negative impacts arising from iron sand mining activities. The method used in this study is a descriptive survey method with data collection techniques used in field surveys, interviews, documentation studies and literature studies. Data analysis was carried out through Mapping the Cipatujah Coast Area by classifying the area into three main zones based on the characteristics of community activities and the potential of each coastal area after iron sand mining. Research Sites on the South Coast in the Cipatujah District of Tasikmalaya Regency. The results showed zoning of the land reclamation area after iron pair mining in Cipatujah subdistrict was divided into 3 zones including Zone I zone of Vannamei shrimp cultivation area, Zone II Tourism Zone, and Zone III zone of ecological conservation. Keywords Zoning, land reclamation, Sand, Mining, Coastal Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... Dinamika geografis, demografis, sosiologis, meteorologis dan klimatologis Indonesia selain menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya alam, namun juga menjadikan Indonesia rawan terhadap bencana alam, non alam, dan sosial. Kondisi ini dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium Rahmad, 2019 untuk menghasilkan tenaga ahli, pengetahuan dan teknologi kebencanaan di Indonesia. Rusilowati, Binadja, & Mulyani, 2012. ...The actual geographic learning resources are found in the field, that the field takes an important role in Geography studies with its function as a laboratory. In the field, students can understand the true conditions about Geography studies directly. Galunggung volcano was located in Tasikmalaya, West Java, Indonesia. It has potential aspect to be developed into a laboratory for Geography studies. The purpose of this study is to identify the potential possessed by the Galunggung mountain area as a Geography education laboratory. The step carried out in the Galunggung area analysis are Delineation of the Galunggung volcano area using Satellite Maps and Images, data obtained by field surveys which are identified descriptively. Utilization of the Mount Galunggung Area as a field laboratory can help students to gain deeper understanding about the study in a more realistic situation. Mount Galunggung has the potential to be developed into a Geography Education Laboratory based on studies; hydrosphere, lithosphere, biosphere, anthroposphere, and atmosphere. Evaluation of environment-based learning is carried out thoroughly during the learning process and after learning is nano dan komposisinya yang berkaitan dengan sifat magnetik telah dipelajari dengan High Resolution Transmission Electron Microscope HRTEM, Scanning Electron Microscopy Energy Dispersive Spectroscopy SEM-EDS dan Vibrating Sample Magnetometer VSM pada serbuk pasir besi sebelum dan sesudah ultrasonifikasi. Telah diketahui adanya dua fasa utama Fe3O4 dan FeTiO3 dengan fasa minor Al2O3, MgO dan SiO2 pada sampel tanpa perlakuan berdasarkan pengamatan dengan SEM-EDS. Sedangkan hasil pengamatan dengan HRTEM dapat dikonfirmasi adanya nanograin Fe3O4 dan FeTiO3 dengan diameter sekitar 10 nm pada serbuk pra-ultrasonik. Peningkatan nilai saturasi magnetik Ms = 32,3 emu /gram, 34,5 emu/gram dan 46,4 emu/gr masing-masing untuk cuplikan pra-ultrasonik dan ulrasonifikasi selama 10 menit dan 30 menit, sedangkan medan koersif magnet Hc dari 100,5 Oe menjadi 112,5 of Ecotourism Development in Tasikmalaya DistrictS FadjarajaniN HendriawanR AsariFadjarajani, S., Hendriawan, N., & Asari, R. 2019. Modeling of Ecotourism Development in Tasikmalaya District, West Java Vol. 306, pp. 112-115.Pengaruh Pengangkatan dan Perubahan Pola Sedimentasi terhadapH KurnioM A MustafaU KamiludinKurnio, H., Mustafa, M. A., & Kamiludin, U. 2015. Pengaruh Pengangkatan dan Perubahan Pola Sedimentasi terhadap Sebaran Pasir Besi di Pesisir dan Perairan Pantai Bagian Barat Pulau Talau Sulawesi Utara, 132, Pertambangan Pasir Besi di Desa Wogalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang TahunS R Ma'rifahNawiyantoR W EndangMa'rifah, S. R., Nawiyanto, & Endang, R. W. 2014. Konflik Pertambangan Pasir Besi di Desa Wogalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Tahun 2010-2011. Publika Budaya, 21, Pasir Besi untuk Meningkatkan Efisiensi Pelat Penyerap Radiasi MatahariA PratamaA B PradhanaB IsmoyoN R IsmailPratama, A., Pradhana, A. B., Ismoyo, B., & Ismail, N. R. 2013. Analisis Pasir Besi untuk Meningkatkan Efisiensi Pelat Penyerap Radiasi Matahari, 52, Penanganan Dampak Penambangan Pasir Besi Terhadap Lingkungan Fisik Pantai Ketawang Kabupaten PurworejoJ Y A D A SugiriSugiri, J. Y. A. D. A. 2014. Kajian Penanganan Dampak Penambangan Pasir Besi Terhadap Lingkungan Fisik Pantai Ketawang Kabupaten Purworejo, 31, Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-UndangUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Pasir Besi Pro dan Kontra Rencana Penambangan Pasir Besi di Kabupaten Kulon ProgoE ZuniL AstutiZuni, E., & Astuti, L. 2012. Konflik Pasir Besi Pro dan Kontra Rencana Penambangan Pasir Besi di Kabupaten Kulon Progo. Jurnal SOsial Dan Ilmu Politik, 161, 61-74. Yiej.
  • w1rf1533wg.pages.dev/326
  • w1rf1533wg.pages.dev/265
  • w1rf1533wg.pages.dev/550
  • w1rf1533wg.pages.dev/313
  • w1rf1533wg.pages.dev/564
  • w1rf1533wg.pages.dev/28
  • w1rf1533wg.pages.dev/353
  • w1rf1533wg.pages.dev/47
  • penggalian pasir besi di daerah cipatujah